Bahasa Kritik yang harus di pertanyakan dalam BAKSOS FISIP 2011

0 Komentar


Yoshua Abib Mula
Mahasiswa Sosiolog FISIP Unsoed 2011
Panitia Baksos FISIP Unsoed 2011

“Tak ada gading yang tidak retak”, begitulah ungkapan pepatah yang seringkali kita dengar. Baksos Fisip 2011 memang tidak sempurna tetapi tidak juga sepenuhnya gagal. Jangan mau dikatakan gagal ataupun cacad dalam berproses karena tidak ada proses yang cacad dalam suatu proses keorganisasian.

Bahasa Kritik yang harus di pertanyakan dalam BAKSOS FISIP 2011 ?
Mengapa bahasa dalam mengkritik harus penting dalam kritikan, saya punya contoh sederhana :
Seorang guru yang ingin mengkritik kesalahan dan memberikan saran kepada muridnya yang bersalah, maka panggillah mereka dengan panggilan mesra dan sayang, nisacaya mereka akan mendengarkan kritik dan saran kita.
Begitulah cara menyampaikan kritik yang terbaik, kita tidak memberikan vonis akan kesalahan seseorang. Akan tepai, kita hanya berusaha menyadarkannya akan kekeliruan yang telah dia lakukan. Biarkan dia sendiri yang menyadari kesalahannya melalui pertanyaan yang kita berikan. Karena, jika seseorang tidak mampu memberikan jawaban atau penjelasan atas pertanyaan yng kita ajukan, pastilah dia akan menyadari bahwa yang dilakukannya adalah sebuah kekeliruan dan kesalahan. Hal ini belum terlihat dalam suatu keorganisasian BAKSOS FISIP 2011 ketika kritik yang di sampaikan begitu keras dan tidak layak di ungkapkan. Ini dirujukan bagi pihak-pihak mencoba mengkritik tanpa menggunakan bahasa yang layak di ungkapkan. Berpikir kritis merupakan suatu cara untuk mencoba memahami kenyataan, kejadian , situasi, benda, orang, dan pernyataan yang ada di balik makna yang jelas atau makna langsung. Berpikit kritis mempersyaratkan sikap untuk berani menantang apa yang dikatakan atau dikemukakan oleh pihak-pihak yang lebih berkuasa, pemerintah dan lembaga yang mengambil alih suatu konsep ataupun konsep. Analisis kritis mempertanyakan asumsi. Berpikir kritis dapat digunakan untuk menantang perilaku atau praktek yang dilakukan seseorang atau menganalisis pekerjaan sebuah organisasi atau gerakan sosial, atau untuk menantang dan melawan kekuatan-kekuatan dominan di dalam komunitas, organisasi dan masyarakat.

Nah, setelah apa yang dimkasudkan dari berpikir kritis tadi seharusnya Teman-teman Baksos Fisip Unsoed 2011 harus mampu berpikir kritis tentang semua peristiwa yang teman-teman anggap benar yang akhirnya semua disalahhkan oleh pihak-pihak tertentu. Jangan hanya berdiam tanpa ada tindakan yang ril, kita benar tapi dianggap salah dan tak satupun tema-teman melakukan pembelaan itu. Kita Fisip kita harus bersuara kita harus satu pendapat tatapi hal ini belum sepenuhnya terwujud dalam pribadi teman-teman 2011. Sekitar 6 bulan kita membahas konsep dan teknis, kita sudah mendapatkan proses yang patut di apresiasi. Apakah kita mau berdiam ketika proses kita di anggap cacad oleh sejumlah pihak. Menurut saya tidak ada proses yang cacad dalam sebuah kegiatan organisasi, tetapi yang ada hanyalah apakah kita mendapatkan proses itu atau tidak.

contoh sederhana adalah ketika apa yang kita lakukan di anggap sudah benar itu disalahkan, kemudian di tumpahkan dalam sebuah tulisan yang sangat bertolak belakang dengan apa yang kita lakukan. apakah Kita harus berdiam dengan tulisan tersebut?  apakah kita hanya membaca dan mengacuhkannya ? apakah kita mau di anggap salah ? Hal ini yang seharusnya dipilih teman-teman 2011, teman-teman di hadapkan dengan pilihan-pilihan yang riskan. Utamakan hati kecil teman-teman 2011 balas kembali tulisan itu atau hanya berdiam saja dan itu pilihan teman 2011.